Facebook Berisiko bagi Anak Adopsi

INILAH.COM, Jakarta- Facebook dapat menjadi masalah bagi anak yang diadopsi. Anak dengan mudah dapat dilacak lewat tanggal lahirnya, padahal mereka belum siap bertemu orang tua kandungnya.

Meskipun tidak ada data pasti mengenai jumlah anak yang dihubungi lewat Facebook, David Holmes kepala eksekutif British Association for Adoption & Fostering (BAAF), mengatakan bahwa fenomena itu berkembang menjadi sebuah perhatian khusus.

“Bagi anak, dengan alasan apapun harus terus menjaga beberapa hal privasi dan cukup hati-hati lewat penggunaan online yang aman, ini merupakan masalah sebenarnya,” ujar Holmes seperti dikutip dari The Independent.

Di bawah aturan Adoption and Children Act tahun 2002, pernyataan kelahiran secara normal sebaiknya ditunda hingga anak yang diadopsi berusia 18 tahun. Biasanya tindakan ini dilakukan bersama dengan pihak ketiga, agensi adopsi atau pihak berwengan, dengan prosedur untuk menjaga kerahasiaan kedua belah pihak.

Beberapa anak yang tidak tahu mengapa mereka ditempatkan di satu tempat asing, BAAF mengatakan bahwa kemungkinan mereka tidak mengerti risiko situasi tersebut hanya lewat informasi pribadi secara online.

BAAF menyarankan orangtua untuk meminta anak tidak menginformasikan tanggal lahir, alamat rumah atau sekolah dan meyakinkan mereka untuk tidak berhubungan dengan orang asing, serta memastikan mereka untuk mengetahui bagaimana menutup akses pribadi.

Ditambah lagi, menurut Holmes, tidak hanya anak yang terganggu tapi pihak dewasa juga dapat menemui situasi yang sama. Secara total, 4939 anak yang diadopsi di Inggris dan Wales tahun 2008, setengahnya menurut data Registrasi Adopsi memiliki saudara lain.[ito]

Sumber : inilah.com Ellyzar Zachra PB 21/06/2010 - 10:16



0 komentar